Sedikitnya 30 mahasiswa menggelar aksinya di Perempatan Pasar Bondrang, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo.
Aksi yang dipimpin Alfanda Qoids, Mahasiswa Unmuh Ponorogo sempat bergerak menuju Waduk Bendo, lokasi Presiden RI bersama rombongan. Namun, oleh Dalmas Polres Ponorogo dan Polsek Sambit. Rombongan mahasiswapun dialihkan melalui jalur desa Bondrang, Kecamatan Sawoo.
Karena aksinya dihadang sempat terjadi kericuhan antara mahasiswa dan polisi. Ada yang terlihat mengalami luka-luka ringan baik pada aparat maupun mahasiswa.
Dalam tuntutannya, mahasiswa membentangkan berbagai poster bertuliskan Cabut Omnibuslaw, Gratiskan biaya pendidikan dimasa Pandemi Covid-19, No Justice No Peace dan Sahkan UU PKS secara utuh.
Aksi ricuh sempat mereda setelah perwakilan aksi diterima Kompol Basuki Nugroho, selaku Kabag Ops Dan Kasat Intel Polres Ponorogo.
Mahasiswapun menyampaikan kritikan terhadap aparat yang refresif terhadap aksi tersebut, padahal akan menyampaikan hak menyuarakan pendapat dimuka umum. Termasuk mengkritik terkait penetapan PPKM yang masih tebang pilih.
Dalam kesempatan itu mahasiswa juga mendesak pemerintah menghentikan PPKM, mendesak pemerintah mencabut Omnibuslaw, serta pemerintah menghentikan rezim otoriter.
Selain itu mahasiswa juga menuntut dengan tegas mengesahkan RUU PKS secara utuh, mendesak pemerintah untuk melakukan reforma agraria supaya tidak terjadi ketimpangan perampasan lahan oleh oligarki dan korporasi dan menolak adanya penyederhanaan perizinan usaha tanpa mempertimbangkan aspek lingkungan akibat dari eksploitasi alam meningkatkan konflik agraria dan ketimpangan.
Tepat pukul 14.30, aliansi mahasiswa membubarkan diri dan kembali ke titik kumpul awal di barat stadion Betoro Katong dengan pengawalan Polres Ponorogo.(pik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar